Kamis, 29 Mei 2008

geng asoii...


Gank of Assoy....

Hi reders!

Meet Gank of ASSOY. Some of STAN students who use plastic bag (or “kantong assoy” in bahasa) to bring their book. Ordinary bag just too old fashion for them. [They think they are genius.]

Meet miss Whindy, miss Tata, mister Un-dick and last but not least, Mister Haris. Four kooky knockleheadsfrom 2B.

So guys, if someday you see your friend bring plastic bag to school, trust me, your friend follow me. OMG, we are trend setter!! Ouch, I can’t imagine how famous we are!!

Selasa, 27 Mei 2008

Minyak oh Minyak


Akhirnya pemerintah jadi juga menaikkan harga BBM. Eh, mengurangi subsidi BBM lebih tepatnya. Kebijakan pemerintah ini disambut demonstrasi besar-besaran di berbagai daerah. Reaksi yang wajar sih, namun saya pribadi kurang bersimpati dengan arus demonstrasi tersebut. Jangan sampai ada maksud lain di balik demonstrasi yang tiada henti ini.

Menjelang Pemilu 2009, bukan tidak mungkin demonstrasi dijadikan alat oposisi untuk menyerang pemerintahan SBY-JK. Saya kok lebih simpati pada langkah SBY-JK yang dengan berani menaikkan harga BBM, kebijakan yang sungguh tidak populis di mata rakyat menjelang Pemilu 2009.

Dari pada salah satu tokoh kita yang memasang iklan setangah halaman di harian nasional yang isinya meminta Presiden memenuhi janjinya untuk tidak menaikkan harga BBM. Hahaha, belum 2009 sudah kerasa suasana Pemilunya ya..

Lain lagi pernyataan mantan RI 1 yang tampaknya bakal nyalon lagi tahun 2009, pada pidatonya di Makassar beliaunya mengungkit tindakan pemerintah memberikan BLT dinilai mendidik rakyat jadi bermental meminta-minta. Saya setuju sih BLT tak baik bagi mentalitas bangsa, tapi adakah solusi yang lebih tepat dan cepat untuk melindungi rakyat miskin dari lonjakan inflasi akibat pengurangan subsidi BBM bu? Atau sebaikknya pemerintah bersih keras tidak mau menaikkan harga BBM seperti pemerintahan ibu dulu? Bodo amat ya bu’ kalo rezim sesudahnya mesti terseok-seok membangun ekonomi. Pokoknya asal pamor ibu tidak turun jelang Pemilu.

Bapak-bapak Dewan yang terhormat juga jangan mencla-mencle dong. Sehari bilang mendukung pemrintah mengurangi subsidi BBM. Lain hari pas udah naik dan banyak didemo sok mendukung rakyat menolak BBM naik. Dijelasin dong Pak gimana posisi pemerintah saat ini. Atau bapak-bapak ga jelas juga soal ekonomi bangsa ini? Sama ga jelasnya dengan mahasiswa yang demo ke bapak?

Ah, teman-temanku mahasiswa, saya percaya kita adalah ujung perjuangan bangsa. Semoga teman-teman semua mengerti duduk permasalahan apa yang kalian tuntut, semoga kalian mengerti pihak mana yang memihak rakyat.

Bukannya saya membela pemerintah tapi kita tidak punya banyak pilihan saat ini sodara-sodara, harga minyak dunia makin gila tak terkendali. APBN kita terancam jebol dan pasar modal sudah mulai sedikit berguncang karena investor ragu akan ekonomi indonesia. Tahukan anda IHSG langsung mengalami apresiasi atas rencana pemerintah menaikkan harga BBM?

Memang ada alternatif lain yang muncul untuk menyikapi kenaikan harga minyak selain mengurangi subsidi BBM. Peningkatan pajak misalnya dan masih banyak yang lain tentunya. Namun satu hal yang perlu diingat. Banyak alternatif tersubut yang terhambat pada time line. Saat kebijakan baru tersebut selesai diundangkan dan akan dilaksanakan, harga minyak dunia saya pastikan sudah melambung tinggi melebihi asumsi yang digunakan.

Jangan pikir saya bukan rakyat kecil yang tidak merasakan dampak pengurangan subsidi ini secara langsung. Tarif angkot kampus-BP belom apa-apa udah naik juga cuy. Musti mikir panjang kalo mau jalan-jalan. Tapi saya tidak langsung ikut turun ke jalan bersama ratusan mahasiswa lain. Ekonomi dunia memang sedang lesu sekarang. Bangsa Indonesia mau tak mau terkena imbasnya. Bukannya saya apatis ya, tapi saya pikir dari pada turun ke jalan lebih baik lakukan tindakan konkret langsung seperti penghematan dari diri kita sendiri. Seperti kata AA Gym, mulailah dari yang kecil, mulailah dari diri sendiri, mulailah dari sekarang!!

Sayang, belum semua dari kita sadar yak,,,,,